Sekolah Rakyat: Strategi Pemerintah Putus Rantai Kemiskinan di Kawasan Transmigrasi

Featured Image

Program Sekolah Rakyat: Terobosan Pemerintah untuk Membangun Generasi Emas

Pemerintah telah meluncurkan program Sekolah Rakyat sebagai inisiatif strategis untuk memutus rantai kemiskinan yang berlangsung secara lintas generasi di kawasan transmigrasi. Program ini dirancang dengan konsep sekolah berasrama (boarding school) yang gratis, dan menggabungkan kurikulum nasional dengan empat pilar karakter utama yaitu kepemimpinan, keterampilan, nasionalisme, dan keagamaan.

Program ini bertujuan menjadi motor penggerak kawasan transmigrasi yang lebih produktif, inklusif, dan berkelanjutan. Dengan fokus pada pendidikan, program ini berharap mampu menciptakan generasi yang dapat membanggakan bangsa serta memberikan dampak positif terhadap perekonomian dan sosial di wilayah tersebut.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi, Velix Vernando Wanggai, menyampaikan bahwa keberhasilan Sekolah Rakyat akan menjadi penentu transformasi transmigrasi. Ia menekankan bahwa pembangunan infrastruktur di daerah terpencil harus sejalan dengan pembangunan kualitas manusia. "Transformasi transmigrasi bukan hanya tentang membangun infrastruktur, tetapi juga membangun manusia agar siap memimpin masa depan," ujarnya.

Velix menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat bertujuan menjadi pusat pembentukan sumber daya manusia (SDM) unggul yang siap bersaing di tingkat nasional maupun global. "Kami ingin mencetak generasi yang tidak hanya cerdas di kelas, tetapi juga terlatih dalam keterampilan hidup, memiliki daya juang, dan kokoh secara moral. Mereka harus menjadi pemimpin masa depan yang mampu membangun desanya dan menginspirasi bangsanya," tambahnya.

Empat pilar yang menjadi dasar dari Sekolah Rakyat adalah kepemimpinan, keterampilan, nasionalisme, dan keagamaan. Keempat pilar ini akan menjadi pondasi bagi generasi emas Indonesia. "Kami membentuk anak-anak transmigran menjadi manusia yang cerdas secara intelektual, terampil, berkarakter kuat dan berjiwa nasionalis. SDM seperti inilah yang akan menjadi mesin penggerak Indonesia Emas 2045," jelas Velix.

Selain itu, Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menegaskan bahwa program ini bukan sekadar memperluas akses pendidikan, tetapi juga membentuk lingkungan belajar yang aman sekaligus membangun karakter. "Konsep boarding school ini bukan sekadar memperluas akses pendidikan, tetapi menghadirkan lingkungan belajar yang aman dan membentuk karakter. Ini yang dibutuhkan masyarakat, terutama di wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi," kata Iftitah.

Kementerian Transmigrasi menargetkan Sekolah Rakyat menjadi model pendidikan yang dapat direplikasi di seluruh kawasan transmigrasi. Melalui sinergi antar kementerian, mulai dari Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama hingga Kementerian Desa, program ini diharapkan mampu menggerakkan ekonomi lokal melalui penciptaan SDM yang produktif, inklusif, dan berkelanjutan.

Sebagai tahap awal, pemerintah akan mengujicoba program ini di tiga lokasi, yaitu Sumba Timur, Wamena, dan Yahukimo di Papua Pegunungan. Pemilihan wilayah ini didasarkan pada pertimbangan tingkat kemiskinan, keterbatasan akses pendidikan, dan kebutuhan pembangunan SDM yang berkualitas. Dengan pelaksanaan yang terencana dan terstruktur, harapan besar diarahkan kepada Sekolah Rakyat untuk menjadi wajah baru dalam penguatan pendidikan dan pembangunan di kawasan transmigrasi.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال