Seru! Seharian Bersilaturrahim Bersama PC IPNU-IPPNU

Gambar ini pinjem dari sini

Labaran? Sudah pasti merupakan momentum yang acapkali digunakan seluruh umat Islam untuk melangsungkan kegiatan sillaturrahim (seklipun idealnya setiap saat merupakan waktu yang tepat untuk itu) keseluruh sanak saudara yang ada, baik yang masih memiliki hubungan darah ataupun jelas-jelas tidak ada hubungan sama sekali, asalkan seiman berarti mereka adalah saudara.

Tak terlepas untuk hajatan yang satu itu. Kemarin (15-09-2010) dimanfaatkan pula oleh serombongan punggawa Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Kabupaten Malang untuk melakukan kunjungan sillaturrahim kepada bapak dan ibunya alias PC NU wilayah Kabupaten Malang, dan juga kepada beberapa Ulama’ serta Alumni pengurus IPNU-IPPNU pada periode sebelumnya.

Kegiatan yang sedianya diawali pukul 07.00 WIB (setidaknya sesuai dengan pesan singkat awal yang masuk di Inbox penulis), dan harus diundur hingga pukul 08.00 WIB tapna pengetahuan si penulis juga, hingga akhirnya baru berjalan pada pukul 09.15 (dan penulis sangat puas menunggu di kantor PC dari jam 07.30). entah mengapa satu kebiasaan jam karet ini masih juga melekat pada kepengurusan periode ini. Kembali berbicara mengenai sillaturrahim tadi, rute pertama kali rombongan sowan kepada  Sekretaris PC NU Kabupaten Malang, Drs H Abdul Mujib Syadzili. Setibanya di ndalem beliau, rombongan sempat menunggu shohibul bait selama 30 menit, karena beliau masih berada di klinik untuk mengantar Ibunda beliau berobat. Setibanya beliau rombongan langsung diberi wejangan, pesannya agar PC IPNU-IPPNU menambah porsi untuk menggarap Komisariat, kerena menurut beliau dari sanalah nanti sumber regenerasi penerus NU terutama generasi IPNU-IPPNu selanjutnya berawal.

Rombongan akhirnya meneruskan lawatannya menuju kediaman Drs H Solichin Mahfudz selaku ketua tanfidziyah. Di sana rombongan mendapatkan kultum mengenai sejarah singkat kegiatan keorganisasian beliau ketika masa mudanya. Dari cerita yang beliau utarakan setidaknya menambah amunisi motivasi bagi rombongan untuk semakin merapatkan barisan (bukan untuk latihan PBB lo) mengemban amanah.

Rombongan meneruskan perjalanan menuju kediaman Drs. KH.Mahmud Zubaidi, MA,  yang saat ini menjabat sebagai Rektor STAI Raden Rahmat Malang. Ketika berada di Ndalem Kyai Mahmud ini, romobongan tidak terlalu banyak mendapatkan wejangan, akan tetapi lebih banyak mendapatkan tambahan power untuk poros tengah, karena di sinilah para rombongan mendapatkan jamuan makan siang gratis setelah bersama-sama menyelesaikan tugas wajib wktu dhuhur, dan setelah terasa kenyang dan juga mohon doa dari kyai, romobongan langsung pamit menuju destinasi selanjutnya.

Tujuan selanjutnya adalah kediaman alumni Ketua IPNU perode sebelumnya yakni rekan Imam Maliki yang berada di Kromengan, tak berapa lama perjalanan dari Ndalem Kyai Mahmud, romobonganpun segera disambut rekan Maliki di beranda rumah, tampak senyum khasnya menebar begitu mobil memasuki halaman depan rumah rekan Maliki. Canda gurau lebih banyak mewarnai rombongan di rumah ini. Nggak tahu ada apa sebenarnya, penulis merasa ada salah satu anggota rombongan  yang “khusus” jikalau sowan kerumah rekan Maliki (kayaknya ada secret admirer atau apa gitu ya?heheh..ampun bang!), hal ini terbukti karena salah satu rekanita dalam rombongan yang khusus tadi menjadi bulan-bulanan bahan pembicaraan seluruh romobangan, dengan gaya pembicaraan yang kocak dan tak ayal setiap kali mengundang gelak tawa seluruh anggota rombongan.

Destinasi selanjutnya adalah Pondok Pesantren Shirotul Fuqoha, Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, yand di asuh oleh KH Achmad Dahlan Ghoni. Di sinilah rombongan mendapatkan wejangan lagi agar supaya selalu bisa istiqomah, dan juga disarankan agar memperbanyak tirakat. Sekalin itu juga Gus Mad menceritakan hal ihwal beliau ketika masih getol-getolnya menjadi aktivis juga aktif di organisasi Banom NU sampai ia menjadi petingginya. Sillaturrahin di Pon Pes ini diakhiri dengan sholat Asyar berjamaah bersama romo kyai.

 Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 15.40 WIB, cuaca gerimis menyemarakkan kelanjutan perjalanan kami menuju daerah Malang Utara, yakni Karang Ploso, 2 tujuan yang akan kita datangi ini, penulis kurang begitu faham siapa beliau, akan tetapi sedikit yang penulis ketahui adalah belia merupakan ketua Fatayat dan juga Muslimat. Di salah satu rumah yang kita datangi merupakan kediaman seorang wakil rakyat yang sangat-sangat peduli dengan NU, karena sememangnya beliau ini menapaki karir dari awal sebelum adanya IPPNu, beliau bergelut dengan organisasi Banom Nu semenjak lulus dari Madrasah Ibtidaiyah dan langsung bergabung dengan Fatayat. Pesan yang beliau sampaikan adalah memotivasi IPNU dan IPPNU untuk semakin meningkatkan perannya di sektor komisariat terutama mengenai bidang keaswajaan, yang dinilai beliau saat ini para lembaga pendidikan yang di bawah LP Ma’arif semakin hari Aswaja semakin banyak diabaikan pada pendidikan skala itu.

Rombongan kemudia melanjutkan perjalanannya ke arah Singosari, tujaun pertama adalah masjid Jami’ Singasari, karena waktu magrib memang sudah tiba. Dan beberapa rombongan menyempatkan kesempatan itu untuk berbuka (wah…hebat uey, wong  banyak yang puasa, kecuali penulis…hee) setelah sholat dan sedikit merapikan diri akhirnya rombongan meluncur menuju kediaman Prof. Dr. KH. M. Tolhah Hasan Mantan Menteri Agama (Kabinet Indonesia Bersatu-Era Gus Dur). Nah disinilah para rombongan mendapatkan banyak pencerahan dan wejangan dari beliau, mtoivasi belajar dan juga berjuang dan bertaqwa banyak beliau gelontorkan untuk rombongan, hingga akhirnya sebagai penutup seluruh rombongan diijazahi amalan agar apa yang kita kehendaki senantiasa dimudahkanNya. Dan lagi-lagi masalah “tirakat” juga disanjung oleh beliau.

Setelah seharian rombongan berekeliling ria menggunakan family Van, akhirnya penutup kegiatan malam itu adalah santap malam dikediaman Rekanita Ika, sambil ditemani tayangan One Piece kegemaran penulis, nggak terasa satu piring nasgor lenyap tak berbekas sama sekali kurang dari lima menit. Yah keliahatan banget kalo poros tengah kecolongan. By the way, semoga saja sehari ini tadi menjadikan berkah bagi kita semua, untuk selalu kompak belajar berjuang dan bertakwa, sekalipun ada satu hal yang mengganjal yakni hingga artikel ini ditulis nggak ada kabarnya dompet hitam milik rekanita Ika apakah sudah ditemukan. wassalam. Ismanadi






1 Komentar

  1. Tahun depan semoga udah ada mobil sendiri, untung2 bawa pesawat, sekalipun pesawat sederhana....hahah

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال