
Edukasi Ikidangbang-Di tengah gencarnya transformasi digital di berbagai sektor, dunia pendidikan masih menghadapi tantangan besar. Yakni belum meratanya kecakapan digital di kalangan guru dan tenaga pendidik.
Banyak dari mereka belum terbiasa menggunakan teknologi secara efektif dalam proses belajar-mengajar, terutama di wilayah non-perkotaan. Padahal, keterampilan ini kian penting seiring dengan tuntutan zaman dan perkembangan metode pembelajaran berbasis digital.
Menanggapi kebutuhan ini, sebuah pelatihan bertajuk Indonesia Digital Learning (IDL) 2025 digelar di Cirebon, Jawa Barat. Pelatihan tersebut menyasar 100 guru dari empat kabupaten, yaitu Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan.
Mengusung tema Guru Jabar Jago Digital, kegiatan ini fokus pada pengenalan deep learning, metode pembelajaran kreatif, serta pemanfaatan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) di lingkungan sekolah.
Kegiatan ini melibatkan sejumlah pihak, termasuk pemerintah daerah, dinas pendidikan, dan pelaku industri. Di antara yang hadir adalah Bupati Cirebon Imron Rosyadi serta pejabat dari Dinas Pendidikan Jawa Barat dan Kabupaten Cirebon.
Mereka sepakat bahwa peningkatan kapasitas guru bukan hanya tanggung jawab lembaga pendidikan semata, tapi juga butuh dukungan lintas sektor.
Selain materi pelatihan, peserta juga diberikan kesempatan untuk mengikuti sertifikasi di bidang teknologi digital melalui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Langkah ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah pusat dalam peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru di seluruh Indonesia.
Dengan semakin kompleksnya tantangan pendidikan ke depan, peningkatan literasi digital bagi guru dinilai bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.
Pelatihan semacam ini menjadi salah satu cara untuk memastikan bahwa para pendidik tak tertinggal dalam membekali generasi muda menghadapi era digital yang terus berkembang.
Penguasaan teknologi oleh guru berpotensi membawa dampak positif langsung pada siswa, terutama dalam membentuk pola pikir yang lebih adaptif dan kreatif.