
KEMENTERIAN Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan menerapkan sistem pembelajaran mendalam atau deep learning di sekolah dasar dan menengah. Metode pembelajaran ini bakal diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia untuk tahun ajaran 2025/2026.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan penerapan pembelajaran mendalam nantinya akan menekankan pendekatan integratif dengan hadirnya Peraturan Mendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
“Karena pendekatan yang ditekankan adalah pendekatan yang integratif, di mana satu pokok bahasan itu bisa dikaitkan dengan berbagai tema yang sejalan dan mungkin juga lintas mata pelajaran,” kata Mu'ti dalam webinar ‘Sosialisasi Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025’ di Jakarta pada Selasa, 22 Juli 2025, seperti dikutip dari Antara.
Mu’ti menyebutkan penerapan pembelajaran mendalam juga tidak menutup kemungkinan akan terintegrasi atau memiliki irisan dengan Kurikulum 2013 maupun Kurikulum Merdeka. Sebab, kata dia, karakteristik dari pembelajaran mendalam adalah pembelajaran yang sempit tetapi mendalam.
Karena itu, penerapannya tidak menutup kemungkinan akan mengubah muatan mata pelajaran yang sudah ada. “Menegaskan bahwa penerapan pembelajaran mendalam sebagaimana diatur dalam Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 ini meniscayakan adanya perubahan dari sisi muatan dalam masing-masing mata pelajaran,” ujarnya.
Dia menambahkan pembelajaran mendalam merupakan pendekatan yang berfokus pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran.
“Pendekatan pembelajaran mendalam saat ini merupakan strategi utama di dalam peningkatan kualitas belajar mengajar. Pendekatan ini mendorong murid untuk tidak sekadar menghafal informasi melainkan memahami secara utuh,” kata Mu’ti.
Deep Learning untuk Tingkatkan Kemampuan Literasi Siswa
Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikdasmen Laksmi Dewi mengatakan sistem pembelajaran mendalam diterapkan untuk menjawab rendahnya tingkat literasi siswa. M
Dewi menuturkan metode ini akan menyesuaikan dengan kurikulum di setiap sekolah, terutama daerah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan). Dia menjelaskan pembelajaran mendalam adalah metode yang telah dikaji dengan harapan model ini bisa diterapkan dalam membantu meningkatkan kemampuan literasi siswa. “Metode ini bisa diterapkan di kurikulum 13 dan merdeka,” kata Dewi di Grand Sahid Jaya Jakarta, Jumat, 18 Juli 2025.
Dengan metode pembelajaran ini, Kemendikdasmen berharap terjadi kolaborasi yang utuh antar siswa dan guru. Dewi juga mengharapkan akan ada kolaborasi yang mendalam antarsesama tenaga pendidik.
Dia menyebutkan akan ada empat metode pembelajaran yang dirancang dan akan diterapkan oleh guru dalam metode pembelajaran mendalam. Keempatnya adalah praktik pedagogis, kemitraan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pemanfaatan digital.
Dewi pun memaparkan empat kerangka pembelajaran mendalam. Pertama, strategi mengajar. Menurut dia, strategi mengajar yang dipilih guru bertujuan mencapai belajar dalam dimensi profil lulusan dan mewujudkan pembelajaran mendalam. Dalam strategi mengajar, guru berfokus pada pengalaman belajar murid yang autentik. Guru mengutamakan praktik nyata mendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi dan kolaborasi.
Kerangka kedua adalah kemitraan pembelajaran yang membentuk hubungan dinamis antara guru, peserta didik, orang tua, komunitas, dan mitra profesional. Pendekatan ini memindahkan kontrol pembelajaran dari guru saja menjadi kolaborasi bersama.
Ketiga, lingkungan pembelajaran. Dalam strategi ketiga ini, lingkungan pembelajaran menekankan integrasi antara ruang fisik, ruang virtual, dan budaya belajar untuk mendukung pembelajaran mendalam. Ruang fisik dan virtual dirancang fleksibel sebagai tempat yang mendorong kolaborasi, refleksi, eksplorasi, dan berbagi ide sehingga dapat mengakomodasi berbagai gaya belajar peserta didik dengan optimal.
Adapun keempat, pemanfaatan teknologi. Dalam pemaparannya, pemanfaatan teknologi digital juga berperan penting sebagai katalisator untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif dan kontekstual. Selain itu, tersedianya beragam sumber belajar menjadi peluang menciptakan pengetahuan bermakna pada peserta didik.
Wamendikdasmen: Deep Learning Pastikan Murid Jadi Manusia Seutuhnya
Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq mengatakan pembelajaran mendalam atau deep learning adalah suatu langkah memastikan setiap murid menjadi manusia seutuhnya.
Dia menuturkan terdapat sejumlah ukuran yang menunjukkan suksesnya pembelajaran mendalam yang membuat murid menjadi manusia seutuhnya. Di antaranya, lahirnya lulusan sekolah yang bercirikan beriman dan bertakwa (nilai spiritualitas), berkeadaban (citizenship), berpikir kritis, memiliki kreativitas, semangat kemandirian, berjiwa kolaboratif, komunikatif, serta sehat secara fisik dan mental. “Delapan dimensi ini adalah wujud dari Anak Indonesia Hebat,” kata dia di Jakarta, Senin, 21 Juli 2025.
Karena itu, dia menekankan pentingnya delapan dimensi itu dengan melihat perkembangan zaman saat ini. Fajar mengatakan perkembangan dunia digital saat ini menuntut anak-anak Indonesia yang adaptif dengan segala perubahan.
Pada saat yang sama, perkembangan dunia digital juga memiliki nilai-nilai dasar yang membebaskan, memiliki nilai dan bertumpu pada identitas kemanusiaan universal.
“Salah seorang pemikir besar Indonesia, Kuntowijoyo, pernah menyebutkan bahwa hakikat pendidikan adalah semangat untuk melakukan upaya transendensi, liberasi, dan humanisasi,” tuturnya.
Dia pun menyoroti masalah kesehatan mental pada anak-anak di Indonesia. Fajar menjelaskan, saat ini, Indonesia menghadapi persoalan pendidikan yang berkaitan dengan kesehatan dan perkembangan dunia digital. Dampak dari aktivitas digital yang tidak terkontrol membuat anak-anak malas bergerak.
“Saat ini, kita menghadapi persoalan minim nutrisi dan minim interaksi. Untuk itu, program pembelajaran mendalam dan pembentukan kebiasaan anak hebat selaras dengan program Presiden Prabowo, yakni Makan Bergizi Gratis,” kata Fajar.
Sultan Abdurrahman, Dandi Bajuddin, dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.