Desa Bumi Bagikan Paket Pembelajaran Energi Surya ke 20 Kampus

Featured Image

Program Desa Bumi: Membangun Masa Depan Berkelanjutan Melalui Energi dan Konektivitas

Desa Bumi, sebuah program strategis Corporate Social Responsibility (CSR) dan filantropi dari Daya Bumi Group yang berada di bawah Yayasan Mochammad Thohir, bertujuan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan melalui pemerataan akses energi dan konektivitas. Inisiatif ini diterapkan dengan berbagai donasi dan layanan yang dirancang khusus untuk masyarakat pedesaan.

Salah satu bentuk dukungan yang diberikan adalah donasi "Energi untuk Generasi Muda" berupa inverter Schneider kepada 20 kampus jaringan Society of Renewable Energy (SRE) di seluruh Indonesia. Donasi ini bertujuan untuk memperkuat kegiatan riset-praktik, demonstrasi pembelajaran, serta proyek kewirausahaan energi bersih di lingkungan kampus maupun masyarakat sekitar.

Selain itu, Desa Bumi juga menghadirkan layanan "Daya Bumi Telekomunikasi", yaitu akses internet berbiaya terjangkau di wilayah pedesaan. Layanan ini dikelola bersama dengan komunitas lokal dan merupakan bagian dari upaya membangun infrastruktur digital yang lebih merata antara daerah perkotaan dan pedesaan.

Menurut Gamma Thohir, Co-founder Daya Bumi Group sekaligus Pendiri Desa Bumi, makna kemerdekaan bagi mereka adalah ketika setiap anak bangsa memiliki akses yang sama terhadap energi dan informasi, tanpa memandang daerah asalnya. Dengan demikian, program ini tidak hanya bertujuan untuk membantu masyarakat, tetapi juga menjadi bagian dari upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

Daftar 20 Kampus yang Menerima Donasi Energi untuk Generasi Muda

Berikut adalah daftar 20 kampus yang menerima donasi "Energi untuk Generasi Muda" dari Desa Bumi:

  1. SRE Universitas Jenderal Soedirman
  2. SRE Universitas Sumatera Utara
  3. SRE Universitas Telkom Purwokerto
  4. SRE Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  5. SRE Universitas Tidar
  6. SRE Institut Teknologi Bandung
  7. SRE Institut Teknologi Kalimantan
  8. SRE Universitas Gadjah Mada
  9. SRE Student Chapter Politeknik Energi dan Mineral Akamigas
  10. SRE Student Chapter Politeknik Negeri Medan
  11. SRE Universitas Airlangga
  12. SRE Universitas Udayana
  13. SRE Institut Pertanian Bogor
  14. SRE Universitas Hasanuddin
  15. SRE Universitas Telkom
  16. SRE Institut Teknologi Sepuluh November
  17. SRE Universitas Negeri Jakarta
  18. SRE Universitas Lampung
  19. SRE Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
  20. SRE Institut Teknologi PLN

Desa sebagai Pusat Pertumbuhan Baru

Zagy Berian, Co-Founder Daya Bumi Group & Founder SRE Indonesia, menyatakan bahwa membangun desa berarti membangun masa depan Indonesia. Ia menekankan bahwa energi dan konektivitas adalah fondasi ekonomi modern. Dengan dukungan teknologi, kolaborasi, dan partisipasi anak muda, desa-desa di Indonesia diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan baru yang berkelanjutan dan adil.

Zagy Berian, yang baru saja ditunjuk sebagai anggota Youth Advisory Group on Climate Change oleh Sekretaris Jenderal PBB, menambahkan bahwa model "Daya Bumi Telekomunikasi" menggunakan arsitektur Satellite to The Home (STTH), Community as a Service, dan pemantauan real-time. Hal ini memastikan layanan mudah digunakan dan dikelola bersama komunitas lokal.

Lokasi pertama "Daya Bumi Telekomunikasi" akan dijalankan di Kelompok Tani Hutan (KTH) Sukobubuk, Pati – Jawa Tengah, dengan target 150 rumah tangga. Skema ini melibatkan akses hingga tingkat rumah tangga, kolaborasi tiga pihak untuk pemeliharaan dan langganan data, serta pengelolaan biaya sewa infrastruktur dan layanan oleh komunitas.

Integrasi Energi dan Konektivitas

Model di Desa Pati terintegrasi dengan solusi energi desa seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 10 kWp dan baterai 20 kWh. Konektivitas ini akan bersinergi dengan kebutuhan produktif seperti cold storage, kolam ikan, dan irigasi, serta dimonitor melalui dasbor digital.

Program ini diharapkan dapat direplikasi di berbagai daerah dan sejalan dengan program nasional yaitu swasembada energi dan pangan. Keduanya membutuhkan konektivitas dari teknologi telekomunikasi untuk menciptakan sistem yang lebih efisien dan berkelanjutan. Dengan demikian, Desa Bumi bukan hanya sekadar program CSR, tetapi juga menjadi bagian dari transformasi masyarakat Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال