Bantul Gratiskan Seragam Sekolah untuk Siswa Baru SD dan SMP

Featured Image

Program Seragam Sekolah Gratis untuk Siswa Baru di Bantul

Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) memiliki rencana besar dalam menyokong pendidikan anak-anak di wilayah tersebut. Salah satu inisiatif yang sedang dipersiapkan adalah program pengadaan seragam sekolah gratis bagi siswa-siswi baru jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada tahun anggaran 2026. Rencana ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi orang tua murid di daerah tersebut.

Kepala Disdikpora Bantul, Nugroho Eko Setyanto, menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam memastikan setiap anak memiliki akses pendidikan tanpa terbebani biaya seragam. "Untuk pengadaan seragam, kami rencanakan pada 2026 akan diberikan seragam gratis untuk siswa-siswi yang ada di Kabupaten Bantul. Ini khusus untuk siswa-siswi atau murid baru," ujarnya.

Meski perincian anggaran belum sepenuhnya final karena masih dalam proses perhitungan jumlah siswa baru dan harga kain, Nugroho menyatakan bahwa usulan tersebut sudah diajukan. "Anggarannya lumayan dan sudah kami usulkan, sudah kami hitung, cuma nanti pada 2026 kami cek kembali dan hitung kembali baru ketahuan berapa biayanya," tambahnya.

Bentuk Bantuan Seragam yang Direncanakan

Berdasarkan kesepakatan sementara, bantuan seragam akan diberikan dalam bentuk kain, bukan pakaian jadi. Orang tua atau wali siswa diharapkan dapat menjahitkan kain tersebut secara mandiri. Pilihan ini diambil agar ukuran seragam dapat disesuaikan dengan postur tubuh masing-masing siswa sehingga lebih pas dan nyaman saat dikenakan.

"Apabila seragam sekolah diberikan dengan ukuran umum, dikhawatirkan tidak sesuai dengan ukuran badan para siswa," ujar Nugroho. Selain itu, skema ini diharapkan dapat memberdayakan para penjahit lokal di Kabupaten Bantul sehingga turut menggerakkan roda perekonomian daerah.

"Harapan kami adalah para penjahit di Kabupaten Bantul bisa ikut berpartisipasi dan mengalami peningkatan roda perekonomian," tambahnya.

Dukungan dari Legislatif

Dukungan terhadap skema ini juga datang dari legislatif. Sekretaris Komisi D DPRD Bantul, Herry Fahamsyah, mengonfirmasi bahwa dalam pembahasan bersama eksekutif, pihaknya mendorong agar bantuan seragam diberikan dalam bentuk kain. "Kami di Komisi D mendorong agar wujud seragam berbentuk kain saja, agar masing-masing siswa jahit sendiri. Namun, tidak termasuk ongkos jahit karena kalau nanti ongkos jahit masuk, persoalannya adalah surat pertanggungjawaban (SPJ)-nya," ungkap Herry.

Proses Pengadaan dan Realisasi

Program ini masih akan melalui beberapa proses sebelum dapat direalisasikan pada tahun ajaran baru 2026 mendatang. Termasuk dalam pengadaan barang dan jasa. Meskipun demikian, langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memperhatikan kebutuhan siswa dan keluarga mereka.

Dengan adanya program ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif baik secara sosial maupun ekonomi di tingkat masyarakat. Tidak hanya membantu orang tua dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak, tetapi juga memberdayakan pelaku usaha lokal seperti penjahit, yang akan menjadi bagian dari proses penyediaan seragam tersebut.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال