
Inisiatif Pemerintah dalam Membangun Sekolah Rakyat di Indonesia
Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan terus berupaya meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat. Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah pengembangan 59 Balai Latihan Kerja (BLK) menjadi Sekolah Rakyat. Hal ini merupakan langkah strategis untuk memberikan kesempatan belajar kepada masyarakat yang belum memiliki akses pendidikan formal.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengungkapkan bahwa sebanyak 16 BLK pusat dan 19 BLK daerah telah ditetapkan sebagai Sekolah Rakyat. Sementara itu, masih ada 24 BLK lainnya yang sedang dalam proses evaluasi. Dengan demikian, hingga saat ini total BLK yang akan digunakan sebagai Sekolah Rakyat mencapai 59 unit.
Salah satu contoh BLK yang telah siap berubah menjadi Sekolah Rakyat adalah Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi. BPVP ini akan menyelenggarakan empat rombongan belajar (Rombel), dua di antaranya untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan dua lainnya untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).
Gedung Sekolah Rakyat yang berlantai tiga ini terletak di dalam area BPVP Banyuwangi yang memiliki luas hampir 10 hektar. Lantai pertama digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti resepsionis, perpustakaan, laboratorium komputer dan IPA, ruang kelas SD dan SMA, ruang guru dan TU, serta ruang kepala sekolah dan UKS. Selain itu, terdapat ruang rekreasi, rapat, dan gudang.
Lantai kedua difungsikan sebagai dapur, ruang makan, asrama SD putra dan putri, serta asrama SMA putra dan putri. Sementara lantai ketiga digunakan sebagai tempat tinggal pamong. Sekolah Rakyat ini juga dilengkapi dengan fasilitas lapangan tenis yang dapat digunakan oleh siswa.
Yassierli menjelaskan bahwa setiap jenjang pendidikan memiliki ruang belajar khusus. Untuk SMA, ruang belajar ini penting karena memiliki keterkaitan langsung dengan pelatihan vokasi yang tersedia di BPVP Banyuwangi. Hal ini bertujuan agar lulusan SMA dari Sekolah Rakyat memiliki kemampuan dan kompetensi vokasi yang diakui melalui sertifikat.
Proses perekrutan siswa Sekolah Rakyat di Banyuwangi akan diserahkan kepada Dinas Sosial setempat. Pemerintah menjamin dukungan maksimal terhadap program ini, karena ingin memberikan kesempatan belajar yang sama bagi seluruh masyarakat.
Yassierli berharap, lulusan SMA dari Sekolah Rakyat Banyuwangi nantinya mampu memiliki kemampuan vokasi yang memadai. Ia berharap Sekolah Rakyat ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang belum sempat mengenyam pendidikan. Dengan adanya Sekolah Rakyat, diharapkan masyarakat dapat memiliki akses pendidikan yang lebih luas dan memperoleh keterampilan yang bermanfaat untuk masa depan mereka.