
Gubernur Banten Berkomitmen Meningkatkan Kualitas SDM Melalui Pendidikan Tinggi
Gubernur Banten, Andra Soni, menunjukkan dukungan kuat terhadap peran perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Provinsi Banten. Ia bahkan sedang mempertimbangkan penerapan program beasiswa kuliah yang akan dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Hal ini disampaikan oleh Andra Soni saat memberikan motivasi kepada ribuan mahasiswa baru Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025 di Auditorium Utama Kampus Untirta Sindangsari, Pabuaran, Kabupaten Serang, pada Senin, 11 Agustus 2025.
Menurut Andra, Pemprov Banten saat ini telah menggratiskan biaya pendidikan untuk sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan sekolah khusus (SKh) negeri, serta beberapa sekolah swasta. Kebijakan ini, kata dia, bisa diperluas hingga jenjang perguruan tinggi melalui skema beasiswa.
“Sementara kita sesuai dengan kewenangan yang diberikan kepada kita (Pemprov Banten) untuk mengurusi satuan pendidikan SMA, SMK, dan SKh, Insya Allah secara perlahan kita juga akan mendorong agar bisa membantu mahasiswa-mahasiswa kita,” ujarnya.
Dalam APBD 2025, Pemprov Banten baru saja menganggarkan program kuliah gratis melalui bantuan keuangan desa. Dari bantuan senilai sekitar Rp100 juta per desa, sebagian digunakan untuk program satu desa satu sarjana.
“Alhamdulillah, tahun ini program bantuan desa kita salah satunya diperuntukkan untuk sarjana penggerak desa dari masing-masing desa,” kata Andra.
Ia menilai bahwa dukungan kebijakan di bidang pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kualitas SDM Banten, terutama melalui peran perguruan tinggi. Menurutnya, tujuan untuk meningkatkan kualitas SDM bisa menjadi semakin terbuka jalannya.
Rektor Untirta Ajak Mahasiswa Baru Berkembang
Sementara itu, Rektor Untirta, Prof. Fatah Sulaiman, menyebutkan bahwa jumlah mahasiswa baru Untirta tahun ini mencapai 9.000 orang. Ia mengajak seluruh mahasiswa untuk serius menempuh pendidikan demi mencetak SDM unggul.
“Pola belajar di SMA atau SMK berbeda dengan di perguruan tinggi. Kuliah itu bukan seperti SMA lagi. Tambahan kompetensi bisa dicari secara mandiri,” katanya.
Fatah mendorong mahasiswa baru untuk meningkatkan kompetensi, agar setelah lulus tidak hanya siap bekerja, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja. Ia menekankan bahwa jika tidak semua terserap ke tenaga kerja, minimal mereka sudah punya bekal kompetensi tambahan.
“Harus berani mewujudkan tekad, berani mengambil risiko dalam belajar,” tegasnya.
Peran Perguruan Tinggi dalam Pembangunan SDM
Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam membangun SDM yang berkualitas. Dengan adanya program beasiswa dan bantuan keuangan desa, diharapkan dapat membuka peluang bagi generasi muda Banten untuk meraih pendidikan lebih tinggi dan berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Selain itu, para mahasiswa diharapkan mampu menjadikan kesempatan pendidikan sebagai langkah awal untuk mengembangkan diri dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Dukungan dari pemerintah daerah dan institusi pendidikan akan menjadi fondasi penting dalam mewujudkan visi tersebut.
Perguruan tinggi juga harus mampu menyesuaikan kurikulum dan metode pengajaran agar sesuai dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi. Dengan demikian, lulusan perguruan tinggi tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga kemampuan praktis yang dapat langsung diterapkan di dunia kerja.
Tidak hanya itu, perguruan tinggi juga perlu memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, dunia usaha, dan organisasi masyarakat, untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif dan mendukung pertumbuhan SDM yang berkualitas.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat, diharapkan Banten mampu menghasilkan SDM yang unggul, berkompeten, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.